Shalat Dhuha merupakan sunnah mu'akkadah, terbukti
telah dilakukan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam
"Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam shalat Dhuha
sebanyak empat (rakaat), kadang beliau menambah
sesuai keinginannya."
Terdapat beberapa hadits dari Nabi shallallahu alaihi wa
sallam tentang keutamaan shalat Dhuha, di antaranya;
1) Dari Abu Dzar radhiallahu anhu, dari Nabi shallallahu
alaihi wa sallam, beliau bersabda, "
Pada
setiap persendian kalian harus dikeluarkan sedekahnya setiap pagi; Setiap
tasbih (membaca subhanallah) adalah sedekah, setiap
tahmid (membaca Alhamdulillah) adalah sedekah, setiap
tahlil (membaca Lailaha illallah) adalah sedekah,
setiap takbir (membaca Allahu Akbar) adalah sedekah,
amar bil ma'ruf adalah sedekah, nahi
‘anil munkar adalah sedekah. Semua itu dapat terpenuhi dengan
(shalat) dua rakaat yang dilakukan di waktu Dhuha."Imam
Nawawi rahimahullah berkata, "Sabda beliau shallallahu alaihi wa sallam,
2.'Semua
itu dapat terpenuhi (cukup tergantikan) dengan (shalat) dua rakaat yang
dilakukan di waktu Dhuha'
3."Tidak ada orang yang memelihara shalat Dhuha, melainkan dia
seorang yang kembali, karena dia adalah shalat awwaabin (shalatnya
orang-orang yang kembali)." (HR. Ibnu Khuzaimah, dinyatakan hasan oleh
Al-Albany dalam Shahih At-Targhib wat-Tarhib, 1/164)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar