Rabu, 25 Desember 2013

Mudahnya Berbuat Kebaikan

http://www.syariah.biz/?id=raharjogroupSering terfikir dalam benak kita bahwa berbuat baik itu sukar. Apalagi, di jaman ini, ketika keburukan sudah semakin massif, dan tersebar hampir di setiap arena kehidupan. Mulai dari rumah, sekolah, jalan, bahkan masjid yang seharusnya menjadi pusat amal kebaikan, tak jarang dijadikan tempat untuk melakukan maksiat.

Mulai dari yang kelas teri, seperti membuang sampah sembarangan, hingga mengambil sandal atau sepatu yang bukan miliknya. Hingga kejahatan kelas kakap, seperti ghibah, mengkafirkan kaum muslimin yang tidak sependapat, hingga oknum-oknum yang sengaja menjadikan masjid sebagai tempat melakukan maksiat terhadap lawan jenisnya.

Jika kita mau sedikit menengok ke belakang, kepada kehidupan mulia Rasulullah dan para sahabatnya, kita akan menyimpulkan dan mendapati banyak contoh, bahwa berbuat baik itu mudah. Bahkan, sangat mudah.

Suatu ketika, Rasulullah mendapat hadiah sorban dari salah satu sahabatnya. Sang Sahabat, sengaja memberikan sorban karena melihat sang Nabi yang lama tak berganti sorban. Bukan lantaran miskin, tapi lebih pada sikap sederhana. Rasul pun menerima sorban itu dengan sumringah. Sebagai wujud mensyukuri nikmat, sorban itu langsung dikenakan oleh Rasulullah.