Jumat, 22 November 2013

PERISTIWA PEMBANTAIAN DI KARBALA


PERISTIWA PEMBANTAIAN DI KARBALA

"KONSPIRASI HOLLOCAUST ALA SYIAH"


1. Syi'ah berawal dari gerakan politik, belum ada penyimpangan aqidah maupun bid'ah. Murni politik. Ada yg pro-Ali ra. dan ada yg pro- Mu'awiyah ra.
Pro-Ali ra. berpusat di Kufah sedangkan pro-Mu'awiyah berpusat di Damaskus


2. Ketika Ali bin Abi Thalib ra. dibunuh, Hassan ra. dibai'at oleh penduduk Kufah sbg Khalifah sedangkan Mu'awiyah ra. diba'iat penduduk Syam sbg Khalifah. Ini adalah pertama kali dalam sejarah Islam ada 2 Khalifah pada saat yg sama. Nyaris terjadi peperangan antara kelompok Kufah (yg menamakan Syi'ah Ali / pendukung Ali) dg kelompok Syam. Ingat, syi'ah pada masa ini hanyalah grup politik. Namun Hassan ra. memilih mengundurkan diri dan menyerahkan Khalifah kepada Mu'awyah ra. demi persatuan ummat. Dan Hassan juga menenangkan emosi warga Kufah yg tidak menyetujuinya.


3. Hussain ra. tidak setuju dg keputusan Hassan ra., namun Hassan ra. menenangkannya. Mereka berdua memilih tinggal di Madinah dan meninggalkan kufah.


4. Perang saudara dalam sejarah awal Islam (perang Shiffin dan perang Jamal) membunuh lebih banyak Muslimin ketimbang peperangan sebelumnya yg melawan kuffar. Oleh karena tu para Ulama' memuji sikap Hassan ra. Sikap Hassan ra. ini pun telah diprediksi oleh Rasulullah saw bahwa cucunya kelak akan menyatukan 2 kelompok besar ummaT Islamm


5. Mu'awiyah ra. memutuskan agar anaknya Yazid menjadi Khalifah selanjutnya. Yazid bukanlah sahabat Nabi. Dia memiliki catatan buruk. Namun dari berbagai catatan buruk itu dia punya 1 keutamaan, yaitu dia adalah pemimpin pasukan pertama yg menyerang Konstantinopel (masa M'awiyah ra), dan pasukan pertama yg menyerang Konstantinopel pasti akan diampuni. Dan yg menarik adalah, Hassan ra. dan Hussain ra. adalah termasuk pasukan yg dipimpin Yazid saat itu utk menyerang Konstantinopel.

17 doktrin Syiah yang disembunyikan dari kaum Muslimin


 Oleh: Ustadz Muhammad Thalib Al Yamani (Amir Majelis Mujahidin) (Arrahmah.com) – Saat meliput aksi bubarkan Syiah di beberpa tempat di Jakarta, arrahmah.com mendapati beberapa aparat kepolisian yang tercengang mendengarkan orasi para ustadz yang membeberkan bahwa Syiah bukan Islam. Saat itu para ustadz menjelaskan beberapa fakta dan data dari kitab-kitab yang ditulis para pendeta Syiah. Antara lain syahadat orang Syiah, rukun Islam orang Syiah, rukun iman agama Syiah, Al Qurannya, sikap mereka kepada istri Nabi Muhammad Shallalahu alaihi wa sallam, dan para sahabat hingga nikah mutah. Semuanya berbeda dengan ajaran agama Islam. “Wah bahaya juga ya Syiah,” ujar salah seorang polisi yang sembari bertugas menjaga aksi, menyimak uraian seorang ustadz tentang nikah mut’ah. Sekelumit gambaran ini menunjukkan mayoritas masyarakat Islam Indonesia khususnya, tidak mengetahui kesesatan dan bahaya Syiah. Bahkan kaum Muslimin kebanyakan masih menganggap Syiah