Kamis, 14 Juli 2011

Fatwa Syaikh Abdullah bin Jibrin (Anggota Haiah Kibaril Ulama Al-Mamlakah Al-Arabiyyah Al-Su’udiyyah) Tentang Hasan Al-Banna dan Sayyid Quthub

FATWA SYAIKH ABDULLAH BIN JIBRIN (ANGGOTA HA’IAH KIBARIL ‘ULAMA AL-MAMLAKAH AL-’ARABIYYAH AS-SU’UDIYYAH) TENTANG HASAN AL-BANNA DAN SAYID QUTHUB
Akhir-akhir ini kita sering mendengar, diantara saudara sesama muslim menyebarkan isu tentang tuduhan adanya penyimpangan dua orang ulama Mesir; As-Syahid Hasan Al-Banna dan Sayyid Quthub, keduanya dianggap sebagai pawang ahli bid’ah dan pembawa ajaran sesat, bahkan ada yang berarti menyatakan: “Sungguh, membaca buku porno lebih baik daripada membaca buku-buku tulisan tokoh sesat dan menyesatkan dari golongan Ikhwanul Muslim seperti Hasan Albanna, Muhammad Al-Ghazali, Yusuf Qharadawi, atau orang-orang yang sejenis”. (Astaghfirullah al-azhim) sumber dari salah satu email (pembela_sunnah@yahoo.co.id).  Padahal dirinya -seperti yang ditulis dalam situs tersebut- menyatakan diri sebagai pembela sunnah tapi mengapa sampai keluar pernyataan seperti itu… semoga kita terlindung dari kata-kata, pernyataan dan ungkapan yang tidak sebenarnya… karena jika benar demikian, maka rugilah kita, banyaknya amal kebaikan yang kita lakukan akan sirna begitu saja oleh karena ungkapan yang tidak sebenarnya, bahkan kelak Allah akan diambil kebaikan orang yang mengungkapkan sesuatu yang tidak sebenarnya untuk diberikan kepada orang yang dituduhkannya… Naudzubillah min dzalik…

Sepuluh Jalan Penghapus Dosa


Diantara jalan bagi penghapus dosa bagi seorang muslim dan mukmin, diantaranya, pertama, membaca istighfar (memohon ampun), kedua, taubat, ketiga, mengerjakan amal-amal kebaikan yang menghapuskan dosa, sebagaimana yang disebutkan dalam firman-Nya :

إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ذَلِكَ ذِكْرَى لِلذَّاكِرِينَ

"Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itlah peringatan bagi orang-orang yang ingat". (QS : Hud :114)


Keempat, berbagai musibah yang menimpa diri manusia yang lemah karena dosa yang telah dilakukannya. Yang paling berat adalah musibah yang mengantarkannya pada kematian dan yang paling ringan adalah duri yang menusuk dirinya serta teriknya sinar matahari yang menyengat.