Jumat, 05 Juli 2013

Hikmah Mengajarkan Ilmu

AnNahl 125. Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

Al Baqoroh 269. Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).

Sahabat Ikrimah ra berkata, bahwa sahabat Ibnu Abbas ra telah berpesan: "Nasehatilah umat manusia sekali saja di dalam Jum'ah. Apabila menentang, maka dua kali. Bila kamu menghendaki lebih banyak lagi, maka tiga kali saja. Janganlah kamu membuat kebosanan kepada umat manusia dengan Al-Qur'an ini, dan janganlah kamu datang memberikan nasehat kepada sekelompok orang yang sedang berbicara, hingga kemudian memutus pembi­caraan serta ketenangan mereka. Sebab yang demikian bisa mehdatangkan kebosanan terhadap mereka. Sebaiknya kamu mendengarkan lebih dahulu pembicaraan mereka, baru setelah dipersilahkan maka sampaikanlah nasehat kepada mereka. Sebab de­ngan mempersilahkan, berarti mereka telah mengharapkan nasehat-nasehatmu. Dan di dalam berdoa, janganlah menggunakan teks doa yang berpuisi (bersajak). Sebab sepanjang hidupku aku belum pernah menemukan Rasulullah dan para sahabatnya melakukan hal seperti itu." (HR. Bukhari)

Sahabat Ibnu Mas'ud ra berkata: "Apabila kamu menasehati segolongan kaum dengan pembicaraan yang tidak bisa diterima oleh kemampuan akal pikir mereka, maka pembicaraanmu itu malah akan mendatangkan fitnah bagi sebagian mereka." (HR. Muslim)