Kamis, 11 Agustus 2011

God is near

In tadarus Koran was revealed to him that the trip since we are in the nature of spirit to nature and nature's womb and then the natural world and the afterlife barzah been clearly explained.

We are given the power of live capture and emission wave divine word of this through a willing heart, let go and solely for Allah. When there is heart murmur is not because God so difficult once we grasp the meanings of the hijab because it will be within us. This is also the author felt that sometimes the verses are just past the ears or read but not stuck.

But once the heart is opened to God, then the vibrations of the Qur'an is perceived as a coolness that seep into the hearts and always pray that the uptake-uptake into Qalbu directly granted by God is not lost, do not slip by.

Allah itu dekat


Dalam tadarus Al Quran itu terungkap bahwa perjalanan kepada Nya dari sejak kita di alam ruh sampai alam rahim kemudian alam dunia dan lalu alam barzah serta alam akhirat sudah dijelaskan dengan gamblang.
Tinggal kita diberi kekuatan menangkap gelombang dan pancaran firman Ilahi ini melalui hati yang ikhlas, pasrah dan semata-mata karena Allah. Tatkala ada desiran hati yang bukan karena Allah maka sulit sekali kita menangkap makna-makna itu karena akan menjadi hijab dalam diri kita. Inilah yang juga dirasakan penulis yang kadang-kadang ayat-ayat itu melewati telinga atau dibacakan tetapi tidak nyangkut.
Namun begitu hati ini dibukakan Allah, maka getaran Al Quran itu dirasakan sebagai sebuah kesejukan yang meresap kedalam hati dan selalu berdoa agar serapan-serapan ke Qalbu yang langsung dianugerahkan Allah itu tidak hilang, tidak lewat begitu saja.